Skip to main content
Artikel

GUNAKAN NARKOBA MEMBUAT GILA?

Dibaca: 1870 Oleh 17 Feb 2021Tidak ada komentar
berita dan artikel 1

Narkoba, bukan kata yang asing lagi bagi kita. Sesuatu yang merusak diri dan keluarga. Narkoba dalam istilah kedokteran merupakan singkatan dari “narkotika” dan “obat-obatan berbahaya” (Sarwono, 2017). Mengapa terlarang? Karena sebenarnya narkoba pada mulanya digunakan untuk tujuan pengobatan dan terapi, namun memiliki dampak buruk jika disalahgunakan atau digunakan tanpa pengawasan. Selain itu Departemen Kesehatan Republik Indonesia juga memperkenalkan istilah singkatan Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif. Semua istilah tersebut memiliki resiko besar kecanduan bagi penggunanya (Eleanora, 2011).

Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan, narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika merupakan suatu zat yang dapat menimbulkan perubahan perasaan, suasana pengamatan atau penglihatan karena kandungan zat tersebut mempengaruhi ‘susunan syaraf pusat’ yang dapat mengakibatkan kantuk atau tidur yang mendalam. Biasanya mereka menggunakannya dengan cara memasukan ke dalam tubuh melalui jarum suntik, ditelan maupun dihisap. Maka pengaruhnya seperti pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat, dan halusinasi atau khayalan-khayalan. Padahal dalam dunia medis atau kedokteran, ini digunakan dengan tujuan keperluan pengobatan seperti pembedahan untuk menghilangkan rasa sakit (Dapertemen Agama RI).

Dengan penjelasan tersebut kita dapat memahami bahwa penggunaan narkotika memang enak dalam waktu yang singkat namun ketika kita sudah kecanduan, hal buruk saja yang akan menghampiri kita. Kecanduan akan menimbulkan perilaku obsesif dan kompulsif. Obsesif atau keinginan mendalam secara terus menerus untuk mencari obat tersebut, hal ini dikarenakan efek negative yang dirasakan ketika tidak menggunakan obat tersebut. Kemudian kompulsif, yaitu perilaku menghalalkan segala cara untuk mendapatkan obat tersebut. Hal ini lah yang membuat kalimat ‘narkoba membunuhmu’ itu benar adanya. Karena tidak hanya untuk diri sendiri (pengguna) yang merasakan efeknya. Namun untuk kehidupan ekonomi, sosial, dan keberlangsungan hidup di masyarakat juga akan terganggu.

Lebih jauh lagi, ada beberapa efek psikologis yang dapat dirasakan oleh pengguna narkotika (Elpiandi, 2019). antara lain:

  1. Fungsi otak dan perkembangan normal terganggu, mulai dari ingatan, perhatian, persepsi, perasaan dan perubahan pada motivasinya. Gangguan ini jika terjadi pada remaja akan menjadi petaka karena remaja memiliki masa depan yang masih panjang, dan merupakan harapan dari Bangsa dan Negara.
  2. Menimbulkan ketergantungan, overdosis, dan gangguan pada organ tubuh, seperti: hati, ginjal, paru-paru, jantung, lambung, reproduksi serta gangguan jiwa. Gangguan jiwa yang terjadi pada pengguna narkotika ini biasanya diperparah oleh keadaan genetik yang mempunyai riwayat gangguan jiwa.
  3. Perubahan pada gaya hidup dan nilai-nilai agama, sosial dan budaya, misalnya tindakan asusila, asosial bahkan anti sosial.
  4. Narkoba juga dapat menyebabkan gangguan kepribadian narsistik, gangguan histrionik dan sebagainya. Hal ini disebabkan oleh efek halusinasi yang ditimbulkan dari penggunaan narkotika. Halusinasi ini sangat mungkin berkembang menjadi gangguan mental lainnya
  5. Sering tegang dan gelisah. Gelisah ini dalam psikologi disebut paranoid. Karena meningkatnya fungsi indera karena efek penggunaan obat, maka sangat mungkin orang yang menggunakannya menjadi terus gelisah, merasakan hal-hal yang sebenarnya tidak tertangkap oleh indera manusia normal.
  6. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku brutal. Karena diri dipenuhi curiga, maka penyalahguna narkotika juga pasti menjadi lebih agresif dan bertindak semena-mena terhadap lingkungannya.
  7. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.

Nah, setelah memahami banyaknya efek psikologis pengguna narkotika di atas. Jangan coba-coba ya. Demi kamu dan demi orang-orang di sekitarmu.

Penulis :  Humas BNN Kota Mojokerto

 

 

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel